Mbah Putih (Kromo Tirto) Mbabad Dusun Kalibago
Kode File : 001/ Sil/ Reni, Anis dan Arifin
Hari/ Tanggal : Selasa/ 12 Juli 2011
Topik : Wawancara Seputar Mbah Putih (Kromo Tirto)
Informan : Ali, Ahmad dan Putra
Lokasi Wawancara : Teras posko kelompok 38
Hari itu saat menjelang maghrib saya sedang bersantai-santai di depan teras posko kelompok 38, tiba-tiba 3 anak kecil dari dusun Kalibago menyapa saya dan mengajak ngobrol tentang kedatangan tim KKN. Salah satu anak yang bernama Ahmad bercerita tentang sebuah kisah di Dusun Kalibago.
Kalibago adalah sebuah Dusun yang terdapat di Desa Kalipang Kecamatan Grogol. Banyak sekali yang mereka ceritakan tentang di Dusun Kalibago, salah satunya beberapa makam yang terletak di salah satu bukit di Dusun Kalibago. Ada sekitar 9 makam, salah satu makam yang batu nisannya terbuat dari kayu, itulah makam Kromo Tirto alias Mbah Putih, seseorang yang pertama kali membabad alas Dusun Kalibago. Dan beberapa makam lainnya adalah makam sanak famili Mbah Putih, terdapat juga makam yang tidak terlalu panjang selayaknya makam Mbah Putih yang panjangnya sekitar 2 meteran, ternyata makam tersebut adalah makam bayi, yang juga salah satu kerabat Mbah Putih yang meninggal pada masih bayi.
Perjalanan ke makam Mbah Putih hanya memerlukan waktu kurang lebih setengah jam. Berjalan kaki melewati jalan setapak, pegunungan tegal yang bertepi jurang. Tegal yang ditanami dengan pohon ketela dan pohon mangga menambah asrinya salah satu bukit Kalibago dari banyak perbukitan.
Banyak cerita dan mitos mengenai Mbah Putih, salah satunya tentang pernikahan antara Dusun Kalibago dengan Dusun Kalinanas, bila penduduk Dusun Kalibago dengan penduduk Dusun Kalinanas menikah, akan berakibat rumah tangganya akan tidak harmonis, jika tidak, biasanya salah satu anggota keluarga akan meninggal, untuk itu perlu diwanti-wanti apabila ada pernikahan 2 dusun tersebut. Masyarakat sangat percaya dengan mitos ini, namun walaupun begini keharmonisan kerukunan antara 2 dusun ini masih terjalin erat satu dengan lainnya.
Mitos ini beredar, dikarenakan dulu saat Mbah Putih masih hidup beliau berseteru dengan Mbah Abang, sehingga beliau berdua membuat janji, bahwa setiap anak turunnya maupun penduduk yang bertempat tinggal di antara 2 Dusun tersebut ada yang menikah maka tidak akan selamat dari marabahaya yang datang, baik kematian maupun kericuhan.
Catatan Reflektif
Pada saat mengobrol dengan ketiga anak Dusun Kalibago tersebut, mereka sungguh antusias dan sangat jujur sekali, mereka seperti bolang (bocah petualang), yang walaupun cerita itu sudah sangat lama, namun mereka sangat menyukai dengan hal-hal yang menantang, jadi walaupun mereka begitu sangat muda, namun pengetahuannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan tantangan mereka tahu banyak.
Pertanyaan Lanjutan
- Apa penyebab perseteruan antara Mbah Putih dengan Mbah Abang?
- Apakah makam Mbah Putih juga terawat?
- Apakah banyak yang berkunjung di makam Mbah Putih?
1 Komentar:
Cerita yang bagus. Iseng2 searching eh nemu mitos yang dulu pernah di critain ma orang2 tua dulu pas masih kecil..
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda